cerita-dans: perjalanan semalam ke legok haji, burangrang

jadi ceritanya begini ....
jumat sore menuju malam, tanggal 30 desember menjelang tahun baru kemaren saya bergegas beresin kerjaan walaupun tetep aja gak beres he he he, rencananya saya akan pengen dan niat untuk pergi ke lokasi tempat anak-anak ngadain pendidikan dasar
bagi siswa perhimpunan pencinta alam, kenapa saya ingin sekali datang? karena sudah lama sekali saya gak menghadiri acara tersebut dilapangan, selain itu yang lebih penting adalah karena momen tersebut merupakan waktu yang pas untuk reuni kumpul dengan kawan lama, tertawa lepas, cerita ini itu, minum kopi panas saat malam dingin dialam bebas, sejenak melupakan masalah keseharian, lumayanlah sedikit merasa jadi muda lagi dan tanpa masalah hi hi hi
sebelum pergi saya pastikan dulu orang-orang yang bisa saya ajak untuk ikut (supaya ada temen diperjalanan, apalagi nanti masuk hutan!),
satu orang saya hubungi jawabanya "wah harus minta ijin dulu orang rumah!" dan ternyata ijin tidak turun!!!
satu lagi saya hubungi via telepon, setelah beberapa kali gak nyambung akhirnya bisa juga saya ajak ngobrol dan jawabannya, "baru aja pulang nganterin sepeda buat anakku, lagian besok pagi-pagi harus pergi ..." langsung saya tutup karena kesimpulannya sudah ketebak!
satu lagi saya coba hubungi via sms dan jawabannya "suasana dirumah tidak kondusif euy!!!" halahhhh ...jadi deh pergi sendirian

jam sudah menunjukan pukul 20:05!!! walah sudah seharusnya saya pergi nih, karena merasa belum makan malam dijalan saya sempatkan membeli cemilan sekalian beli air mineral dan rokok cadangan, setelah semua terpenuhi saya siapkan jiwa dan raga untuk memulai perjalanan jauh menuju ke kesepian ... belum jauh motor ini saya jalankan eh hujan mulai turun ... setelah lama berpikir ( pake raincoat atau ... gak jadi pergi!), akhirnya raincoat dipake dan perjalanan pun dilanjutkan, ternyata teman seperjalan malam ini adalah sang hujan! bagus, bagus, bagus!

singkat cerita saya pun berpisah dengan keramaian kota dan sampailah ditempat dimana motor harus beristirahat dan kaki harus mulai bekerja. motor saya titipkan dirumah salah satu penduduk yang saya kenal dan terpaksa

masuk hutan sendirian, untung sekali saya simpan lampu senter yang didapat dari bagian korek api gas yang sudah rusak, walau kecil tapi lumayanlah jalan jadi gak terlalu gelap gulita.
selama perjalanan tidak pernah saya berhenti (walau dipikiran ada juga untuk duduk sejenak karena ... cape juga euy!) walau jalan licin karena gerimis dan menanjak. kenapa gak berhenti? karena saya jalan sendirian diantara pepohonan saat malam dan gelap! hiiiiii... he he he, setelah perjalanan sudah saya tempuh hampir setengahnya baru deh keliatan ada kilatan lampu senter didepan oh alangkah senangnya hatiku,buru-buru deh saya cari tempat yang enak untuk duduk istirahat!
setelah nyampe lokasi ... saya pun isi malam itu dengan ngobrol sana-sini, tertawa, minum kopi dan sebagainya melupakan penat yang ada, piuh......
besoknya saya sempatkan mengabadikan lokasi yang dulu sampai sekarangpun pernah menjadi kenangan yang tidak bisa dilupakan, walau keadaan sekarang jauh sekali dengan dahulu 22 tahun yang lalu ...