saya selalu kagum dengan beliau yang selalu menemukan rangkaian kata-kata yang bijak dan positif, salam super sekali buat beliau
Your Heart Is The Garden Of Your Life.
Hatimu adalah taman dari kehidupanmu.
Tanpa kita sadari, sebetulnya kita telah menjadikan semua kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam diri kita. Semua hal yang kita ramahi, yang kita perhatikan, dan yang kita utamakan – akan tumbuh menjadi kekuatan kita. Sebaliknya, semua hal yang kita telantarkan, yang kita abaikan, dan yang kita akhirkan – akan melayu dan menjadi kelemahan kita.
Mohon Anda perhatikan, berapa banyak orang menulis di Facebook dengan kesalahan ketik yang serius, padahal yang ditulisnya sangat pendek. Itu berarti dia hanya mengetik, tidak membaca ulang yang diketiknya, langsung mengirim, dan tidak membaca lagi setelah dia mengirimkan pesannya.
Dia tidak khawatir bahwa orang akan belajar untuk mengharapkan adanya kesalahan dalam tulisan atau kata-katanya.
Memang keberhasilan tidak bergantung hanya kepada ketepatan mengetik, tetapi bagaimana jika kebiasaan untuk mengeluarkan tulisan atau komentar yang tidak terperiksa itu adalah cabang kecil dari keseluruhan pohon yang tidak berhati-hati?
Apakah kita sedang memperkuat kebiasaan untuk membuat kesalahan?
Jika kesalahan adalah yang kita mudahkan untuk terjadi, berarti ketepatan akan menjadi kelemahan kita.
Padahal, semua kelemahan hidup berasal dari ketidak-tepatan.
Tidak tepat memutuskan, tidak tepat dalam bergaul, tidak tepat dalam menyikapi, tidak tepat dalam memilihkan pikiran untuk dipikirkan, tidak tepat dalam menggunakan waktu, dan tidak tepat dalam menghormati diri sendiri.
Bayangkan pemborosan kekuatan dari mereka yang memasalahkan yang bukan masalah, menyepelekan yang penting, mendahulukan yang seharusnya terakhir, dan melakukan yang seharusnya tidak dilakukan.
Bukankah sekarang lebih mudah dimengerti mengapa ada orang yang merasa frustrasi dalam kesibukannya yang tidak menghasilkan seperti yang diharapkannya?
Apakah mungkin karena dia berkeras melakukan yang sebaiknya dilakukan oleh orang yang tidak berencana berhasil?
Maka, ada baiknya kita membiarkan yang baik-baik saja yang kita pikirkan, yang mulia-mulia saja yang kita rasakan, dan yang bernilai-bernilai saja yang kita lakukan.
Dan untuk sederhananya, kita mejadikan taman kehidupan kita ini – hati kita, sebagai taman untuk menumbuhkan keindahan kehidupan kita.
Salam sayang dari kami di Paris untuk Anda dan keluarga tercinta.
Linna & Mario Teguh
Hatimu adalah taman dari kehidupanmu.
Tanpa kita sadari, sebetulnya kita telah menjadikan semua kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam diri kita. Semua hal yang kita ramahi, yang kita perhatikan, dan yang kita utamakan – akan tumbuh menjadi kekuatan kita. Sebaliknya, semua hal yang kita telantarkan, yang kita abaikan, dan yang kita akhirkan – akan melayu dan menjadi kelemahan kita.
Mohon Anda perhatikan, berapa banyak orang menulis di Facebook dengan kesalahan ketik yang serius, padahal yang ditulisnya sangat pendek. Itu berarti dia hanya mengetik, tidak membaca ulang yang diketiknya, langsung mengirim, dan tidak membaca lagi setelah dia mengirimkan pesannya.
Dia tidak khawatir bahwa orang akan belajar untuk mengharapkan adanya kesalahan dalam tulisan atau kata-katanya.
Memang keberhasilan tidak bergantung hanya kepada ketepatan mengetik, tetapi bagaimana jika kebiasaan untuk mengeluarkan tulisan atau komentar yang tidak terperiksa itu adalah cabang kecil dari keseluruhan pohon yang tidak berhati-hati?
Apakah kita sedang memperkuat kebiasaan untuk membuat kesalahan?
Jika kesalahan adalah yang kita mudahkan untuk terjadi, berarti ketepatan akan menjadi kelemahan kita.
Padahal, semua kelemahan hidup berasal dari ketidak-tepatan.
Tidak tepat memutuskan, tidak tepat dalam bergaul, tidak tepat dalam menyikapi, tidak tepat dalam memilihkan pikiran untuk dipikirkan, tidak tepat dalam menggunakan waktu, dan tidak tepat dalam menghormati diri sendiri.
Bayangkan pemborosan kekuatan dari mereka yang memasalahkan yang bukan masalah, menyepelekan yang penting, mendahulukan yang seharusnya terakhir, dan melakukan yang seharusnya tidak dilakukan.
Bukankah sekarang lebih mudah dimengerti mengapa ada orang yang merasa frustrasi dalam kesibukannya yang tidak menghasilkan seperti yang diharapkannya?
Apakah mungkin karena dia berkeras melakukan yang sebaiknya dilakukan oleh orang yang tidak berencana berhasil?
Maka, ada baiknya kita membiarkan yang baik-baik saja yang kita pikirkan, yang mulia-mulia saja yang kita rasakan, dan yang bernilai-bernilai saja yang kita lakukan.
Dan untuk sederhananya, kita mejadikan taman kehidupan kita ini – hati kita, sebagai taman untuk menumbuhkan keindahan kehidupan kita.
Salam sayang dari kami di Paris untuk Anda dan keluarga tercinta.
Linna & Mario Teguh
No comments:
Post a Comment
SO....